Janggala, Rabu 19 Novemeber 2014 di Aula Desa Janggala Bidan Desa yang
bekerjasama dengan Pemerintahan Desa Janggala menyelenggarakan kegiatan
yaitu "Kelas Ibu Hamil", kegiatan ini akan rutin dilaksankan setiap 1
(satu) bulan sekali. Kegiatan ini diselanggarakan agar seluruh Ibu
hamil yang ada di Desa Janggala khususnya, dapat mengetahui cara-cara
agar kandungannya tetap sehat dan nanti pada saat lahiran bayi nya sehat dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pola hidup yang sehat. Bidan Winda dan Bidan Devi selaku Bidan Desa Janggala memberikan materi untuk menjaga kandungan tetap sehat dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan baik saat masih mengandung dan sudah lahiran.
Kadangkala kehamilan yang disambut dengan suka cita oleh Ibu juga
sekaligus mendatangkan kekhawatiran tersendiri. Kekhawatiran tersebut
dapat berupa, bolehkah ibu hamil berolahraga, bolehkah bepergian,
bagaimana dengan kebiasaan buang air besar. Belum lagi kelelahan yang
sering dialami ibu hamil di awal kehamilannya. Imbuh Bidan Winda.
Olahraga
Selama ibu hamil tidak mengalami kelelahan atau tidak berisiko
menimbulkan cedera pada dirinya maupun janin, secara umum ibu hamil
masih bisa tetap berolahraga. Ibu dengan fisik yang bugar karena rajin
berolahraga aerobik lebih kecil kemungkinannya untuk menjalani
persalinan sesar. Ibu hamil yang selalu menggerakkan tubuhnya juga itu
terbukti mengalami fase persalinan aktif yang lebih singkat, sehingga
kemungkinan terjadinya gawat janin lebih kecil. Namun, sebelum ibu hamil
ingin berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai
program olahraga apa yang sesuai dengan kondisi ibu.
Bekerja
Setiap pekerjaan yang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami tekanan
fisik yang hebat, harus dihindari. Selama hari kerja, ibu hamil harus
cukup beristirahat. Sesuai dengan anjuran American Academy of Pediatrics
dan American College of Obsetricians and Gynecologists, ibu hamil tanpa
komplikasi biasanya masih dapat melanjutkan pekerjaannya.
Berpergian
Berpergian dengan pesawat terbang biasanya aman dilakukan oleh ibu
hamil. Sebagian besar perusahaan penerbangan memperbolehkan wanita hamil
hingga usia 36 minggu naik pesawat. Namun ada juga yang memiliki
batasan dan kadangkala perusahaan tersebut memerlukan surat keterangan
dari dokter guna memastikan keamanan dan keselamatan Ibu dan janin
selama dalam perjalanan. Berpergian dengan pesawat tidak dianjurkan bila
ibu hamil memiliki kondisi medis atau kandungan yang memerlukan
perawatan kegawatdaruratan. Ibu hamil bila ingin bepergian dengan
pesawat terbang harus memperhatikan lamanya penerbangan. Bila Ibu
bepergian dengan menggunakan mobil, bagian bawah dari sabuk pengaman
dipasang di bawah perut dan melintang di atas bagian paha dan sabuk
bagian bahu diletakkan dengan pas di antara payudara. Sabuk pengaman ini
harus terpasang pas dan nyaman.
Mandi
Tidak ada larangan mandi selama hamil dan masa nifas. Namun Ibu perlu
ekstra hati-hati saat mandi bila usia kehamilan Ibu memasuki trimester
ke-3. Beban rahim yang semakin berat dapat mengganggu keseimbangan dan
dapat meningkatkan risiko ibu hamil terpeleset atau jatuh di bathtub.
Sebaiknya gunakan shower dengan alas yang tidak licin.
Busana
Busana selama hamil, dianjurkan yang nyaman dan tidak ketat. Payudara
yang membesar sebagai persiapan proses menyusui juga perlu dijaga dengan
menggunakan bra yang dapat menopang dengan pas dan nyaman. Hindari
penggunaan stocking yang ketat.
Konsumsi obat
Hampir semua obat yang memiliki efek sistemik akan menembus plasenta,
sehingga dapat mencapai bayi atau janin dalam rahim Ibu. Dokter
sebaiknya melakukan pemeriksaan seksama guna memastikan kemungkinan ada
tidaknya kehamilan sebelum meresepkan obat.
Kelelahan
Di awal kehamilan, ibu hamil sering mengeluhkan rasa kelelahan dan ingin
tidur terus menerus. Kebiasaan ini akan mereda dengan sendirinya pada
bulan ke-4 kehamilan. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek mengantuk
yang ditimbulkan oleh progesteron.
Nyeri ulu hati
Hal ini sering dikeluhkan ibu hamil yang disebabkan oleh membaliknya
aliran isi lambung ke dalam kerongkongan. Biasanya gejalanya ringan dan
dapat hilang dengan cara makan dalam porsi kecil namun sering, serta
menghindari posisi membungkuk atau berbaring datar.
Merokok
Merokok selama kehamilan dilaporkan dapat menimbulkan berat badan bayi
lahir rendah, persalinan prematur, gangguan pertumbuhan janin, bahkan
kematian bayi. Kebiasaan buruk merokok ini dapat mengganggu aliran darah
dari rahim ke plasenta.
Minum kopi
Kafein yang dimiliki oleh minuman beraroma khas atau kopi bersifat
sebagai stimulan dan diuretik. Sebagai stimulan, dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan detak jantung yang keduanya perlu
dihindari selama kehamilan berlangsung. Kafein juga dapat menimbulkan
peningkatan berkemih sehingga Ibu dapat berisiko mengalami dehidrasi
akibat berkurangnya kadar cairan dalam tubuh. Kafein dapat ‘menyeberang’
ke janin. Metabolism janin masih dalam proses pematangan dan belum
dapat mencerna kafein secara sempurna. Kadar kafein yang berlebihan
dapat menimbulkan perubahan pola tidur bayi dan gerakan bayi dalam
rahim. Ingat, kafein tidak hanya dimiliki oleh kopi, tetapi juga
dimiliki oleh teh, minuman soda, coklat dan lainnya.
Kebiasaan buang air besar
Konstipasi atau sembelit kerap dialami Ibu hamil yang mungkin disebabkan
oleh memanjangnya waktu transit makanan dan tertekannya usus bagian
bawah oleh rahim atau oleh bagian tertentu dari janin. Ibu perlu
mengonsumsi cairan dalam jumlah yang memadai, mengkonsumsi makanan
tinggi serat, dan berolahraga secara teratur.
Kantor Desa Janggala, 19 November 2014.
janggaladesa@gmail.com
desajanggala.blogspot.com